Mantan petinju nasional Wim Sapulete tutup usia. Peraih medali perak tinju kelas bantam SEA Games Singapura 1983 sekaligus juara tinju pro nasional kelas bantam meninggal di usianya ke-52 di Jakarta, Kamis 12 Juli 2012. Wim diduga meninggal karena serangan jantung.
Wim berprofesi sebagai polisi. Ia bertugas di Unit Sabara dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Pada Rabu malam, 11 Juli 2012, ia mendapat giliran piket di Markas Polda Metro Jaya.
Informasi dari Sekretariat Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) menyebutkan seusai dinas, pada pagi harinya Wim masih terlihat sehat. Bahkan, pria yang dikenal periang dan mudah bergaul ini sempat bercanda dengan rekan-rekannya. Namun, tak lama kemudian dia mengeluh sesak di dada dan segera dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintoharjo, tak jauh dari Polda Metro Jaya. Sekitar pukul 09.55, Wim mengembuskan napas terakhir.
“Wim merupakan petinju yang tak kenal takut. Sewaktu merebut gelar juara nasional tinju pro saya menjadi promornya. Waktu itu pertandingan dilaksanakan di Kota Manado. Wim orang yang baik dan solidaritasnya dengan teman-teman tinggi,” kata mantan petinju nasional Ferry Moniaga, Kamis 12 Juli 2012.
Wim aktif di Pengurus Pusat Pertina. Ia dipercaya mengurusi bidang pertanian dan perlengkapannya. Pada Sabtu 7 Juli 2012, dia masih mendampingi petinju-petinju binaanya tampil mewakili Provinsi Banten pada Kejurnas Tinju Junior di Jakarta. Ia bahkan masih memberikan instruksi dari sisi ring.
Di sela-sela tugasnya sebagai polisi, Wim selalu menyempatkan datang ke Sekretaiat PP Pertina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Kadang, dia datang berpakaian dinas lengkap.
Di rumahnya di Karawaci, Tangerang, Wim juga membina petinju yang kebanyakan berasal dari Maluku. “Darah daging saya adalah petinju. Saya baktikan hidup saya untuk membina petinju,” kata-kata yang sering diucapkan Wim saat berbincang dengan rekan-rekannya di komunitas tinju.
Almarhum Wim Sapulete meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Saat ini, jenazahnya disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat 13 Juli 2012.
Sumber : Tempo.co
Wim berprofesi sebagai polisi. Ia bertugas di Unit Sabara dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Pada Rabu malam, 11 Juli 2012, ia mendapat giliran piket di Markas Polda Metro Jaya.
Informasi dari Sekretariat Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) menyebutkan seusai dinas, pada pagi harinya Wim masih terlihat sehat. Bahkan, pria yang dikenal periang dan mudah bergaul ini sempat bercanda dengan rekan-rekannya. Namun, tak lama kemudian dia mengeluh sesak di dada dan segera dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintoharjo, tak jauh dari Polda Metro Jaya. Sekitar pukul 09.55, Wim mengembuskan napas terakhir.
“Wim merupakan petinju yang tak kenal takut. Sewaktu merebut gelar juara nasional tinju pro saya menjadi promornya. Waktu itu pertandingan dilaksanakan di Kota Manado. Wim orang yang baik dan solidaritasnya dengan teman-teman tinggi,” kata mantan petinju nasional Ferry Moniaga, Kamis 12 Juli 2012.
Wim aktif di Pengurus Pusat Pertina. Ia dipercaya mengurusi bidang pertanian dan perlengkapannya. Pada Sabtu 7 Juli 2012, dia masih mendampingi petinju-petinju binaanya tampil mewakili Provinsi Banten pada Kejurnas Tinju Junior di Jakarta. Ia bahkan masih memberikan instruksi dari sisi ring.
Di sela-sela tugasnya sebagai polisi, Wim selalu menyempatkan datang ke Sekretaiat PP Pertina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Kadang, dia datang berpakaian dinas lengkap.
Di rumahnya di Karawaci, Tangerang, Wim juga membina petinju yang kebanyakan berasal dari Maluku. “Darah daging saya adalah petinju. Saya baktikan hidup saya untuk membina petinju,” kata-kata yang sering diucapkan Wim saat berbincang dengan rekan-rekannya di komunitas tinju.
Almarhum Wim Sapulete meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Saat ini, jenazahnya disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat 13 Juli 2012.
Sumber : Tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar