Kamis, 09 Agustus 2012

Atlet Afghanistan berpeluang raih medali

Rohullah Nikpai (kiri)meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing empat tahun lalu.(Photo : Reuters)

Rohullah Nikpai, atlet Afghanistan yang berpeluang merebut medali di Olimpiade hari ini (09/08) akan turun di cabang taekwondo.



Rohullah Nikpai tercatat sebagai satu-satunya atlet Afghanistan yang memperoleh medali di Olimpiade Beijing empat tahun lalu dengan medali perunggu untuk kelas di bawah 50 kilogram.

Dia berharap bisa mengulangi keberhasilannya di Beijing atau bahkan memperbaiki rekornya yang telah menjadikannya sebagai sosok yang dikagumi di negaranya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Afghanistan Janan Mosazai mengatakan kepada BBC bahwa Nikpai adalah seorang pahlawan nasional dan seluruh negeri akan menyaksikan pertarungannya di London.

"Ada harapan luar biasa di sini di Kabul dan juga di seluruh negeri. Kami benar-benar senang dan memberikan dukungan bagi keberhasilannya. Rohullah Nikpai merupakan seorang pahlawan sejati bagi rakyat Afghanistan," kata Janan Mosazai.

Janan Mosazai menambahkan atlet taekwondo Rohullah Nikpai merupakan cermin keberhasilan bidang olahraga yang berkembang selama 10 tahun terakhir di Afghanistan.
Latihan di tempat sederhana

Wartawan BBC di Kabul Sanjoy Majumder melaporkan ketika Rohullah Nikpai kembali dari Olimpiade Beijing dengan membawa medali perunggu empat tahun lalu, dia mendapat sambutan luar biasa di stadion terbesar di Kabul.

Stadion tersebut sebelumnya digunakan Taliban untuk melakukan eksekusi mati.

Nikpai, 25, juga meraih medali perunggu di Kejuaraan Taekwondon Dunia yang diadakan di Seoul, Korea Selatan, tahun lalu.

"Tidak seperti saingan-saingannya dari negara-negara lain, tempat latihan Nikpai adalah di pusat kebugaran yang sederhana di Kabul. Tidak ada cukup uang untuk mengirimkannya ke luar negeri untuk latihan," jelas Sanjoy Majumder.

Namun menjelang keberangkatannya ke London untuk mengikuti Olimpiade, dia menuturkan kepada BBC bahwa dia senang dengan apa yang dimilikinya.

Sumber : http://www.bbc.co.uk

0 komentar:

Posting Komentar