Atlet Inggris Raya Mohamed Farah yang akrab disapa Mo Farah, kembali melancarkan taktik khasnya memacu di 600 meter terakhir untuk menjuarai nomor lari 5.000 meter putra Minggu (12/8/2012) dini hari.
Itu berarti Farah berhasil mempersembahkan emas kedua untuk tuan rumah Inggris Raya setelah sebelumnya dia meraih emas lari 10.000m putra.
Farah mencatat waktu 13 menit 41,66 detik, sedangkan pelari Ethiopia Dejen Gebremeskel mendapatkan perak dengan catatan waktu 13:41.98. Perunggu pada nomor ini didapatkan pelari Kenya Thomas Longosiwa yang mencatat waktu 13:42.36.
Kemenangan ini membuat pelari beruasi 29 tahun menorehkan namanya dalam daftar pelari yang meraih sukses ganda, yang didalamnya termasuk pelari Ceko Emil Zatopek, pelari Finland Lasse Viren, Miruts Yifter dari Ethipia dan kemudian Kenenisa Bekele, juga dari Ethiopia, pada Olimpiade Beijing 2008.
Pelari Maroko Abdalaati Iguider sempat memimpin di putaran pertama dengan 1 menit 11 detik, sedangkan Farah masih dua meter darinya.
Pelari kelahiran Ethiopia Azeri Hayle Ibrahimov lalu mengambilalih lomba sampai kemudian Farah mendahuluinya setelah 1 km pertama.
Atmosfer Olympic Stadium yang berkapasitas 80.000 penonton itu segera tersengat hingga ujung kaki para penonton yang sembari melambai-lambaikan Union Jack dan berteriak setiap waktu para pelari saling bersusulan.
Lopez Lomong, yang menjadi pengungsi korban peran di Sudan dan diadopsi satu keluarga di AS sehingga kini mewakili AS, memimpin ketika lomba menyisakan enam putaran lagi.
Di tengah meningkatnya tempo berlari, duet Ethiopia Yenew Alamirew dan Gebremeskel memperlebar perbedaan jarak diantara pelari.
Farah berada di sisi, lalu memacu kecepatan berlari pada 600 meter terakhir.
Mitra berlatihnya Galen Rupp dari Amerika Serikat menyusulnya, namun kemudian disusul lagi oleh Lagat dan Alamirew.
Tempo makin naik, sementara suara membahana penonotn terus mendukung Farah ketika sang pelari berusaha mencapai meter-meter terakhir.
Gebremeskel dan Longosiwa berusaha menyusul, tapi Farah tetap berada beberapa langkah di depan.
Akhirnya pelari AS menempati urutan ketiga, pelari kelahiran Kenya Bernard Lagat finish di urutan empat, sedangkan pelari Kenya Isiah Koech berada di posisi kelima.
Farah menyentuh garis finish dengan kedua tangan diangkatnya, mulut dan mata terbuka lebar menggambarkan kekagetannya, sebelum memukul sendiri kepala botaknya, lalu meninju ke udara, dan terakhir melakukan "victory lap" dengan bendera kebangsaan Inggris mengalungi tubuhnya.
AFP melaporkan, lagu David Bowie 'We can be heroes' mengalun di stadion, sementara penonton berteriak-teriak memanggil namanya 'Mo, Mo!'.[antara]
Sumber berita/photo : Inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar